Terseok-Seok di Gang Sagusablog 14
(Kunti Dewi Hambawani)
Daring? Seperti kosakata "Darling" semoga saja demikian halnya.
Apa daring? Duh... Sebagai guru yang baru saja disengat kalajengking yang dikirim IGI bukannya susah, sedih, dan sakit tetapi malah keranjingan. Keranjingan? Ups,,, keranjingan belajar tentunya. Belajar tidak membedakan kelas. Kelas dunia atau kelas maya. Belajar dalam kelas maya memiliki spesialisasi tersendiri bagi penulis.
Kegiatan daring yang diselenggarakan IGI salah satunya adalah sagusablog. Seketika retina ini tertawa "masa sagu kok dipelajari, makanan lho" itulah mata. Jika hanya sepintas dibaca mungkin menggelikan, tetapi setelah merambahnya pelan-pelan di tengah berjubelnya kegiatan memiliki keasyikan meski terkadang mengganggu istirahat Sang Master.
Benar, daring sagusablog membuka telinga, membelalakkan mata bahwa sesungguhnya media pembelajaran tidak hanya segala sesuatu yang mampu diraba peserta didik. Guru tidak dijuluki "katrok IT" lagi. pemanfaatan blog sangat besar. Dengan daya jangkau dalam hitungan detik, peserta didik mampu menjelajah tugas, materi, atau apapun dalam blog gurunya. Sebuah lesatan dalam gaya mengajar guru.
Tidak salah jika kelas daring sagusablog seperti kelas "darling". Ketika seseorang mulai belajar awal, kemudian mengerjakan modul-modul yang diberikan ada kenikmatan tersendiri ketika mampu mengerjakannya. "Berpacaran" dengan hal baru, membuat kreasi baru, memperkenalkan wajah baru dalam pembelajaran. Sungguh sangat mengasyikkan, meskipun harus terseok, terjerembab, tetapi tetap lanjut merangkan. Jangan pesimis, "tak ada rotan akar pun jadi".
"Hari ini Bu" peringatan Sang Master sebagai lecutan yang membuat semangat kembali menggila. Memiliki Mentor sagusablog yang handal seperti Master Fajar, alhamdulillah sekali. Dengan waktu yang terus memakan, tak menyurutkan untuk menyelesaikan tugas sagusablog. keikhlasan, tak menyerah, dan tetap berusaha. Untuk hasil/ Kita tunggu saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar