Menatap pada jiwa yang masih mempupuk tanya Kuurai benang kusut yang semerawut Dengan sedikit Kacau Pada kodrat yang tertera dari pembawaan pada Laku di kala sesiang Lalu kugiring dengan tali rasa Menempa dengan kaca pada sang Pamongnya Berpagut gayut tanpa menukil luka Pada angin kita bersenda dalam meniti penuh Kebebasan Tanpa memenjarakan di kotak tak Bertuan Anakku yang masih Kelabu Bersukalah dalam karyamu Bermanjalah dengan alam dan abadmu Berpaut pada arus yang sengaja kugiring Kuiiring dalam sebuah perjanjian Anakku yang mulai mengikis kelabu Berontaklah berlarilah bersamaku Merajut dalam menata laku dan Pekertimu Jangan kau kurung suaramu kala kita berpesta dibincang Penghantar Di tengah hari Jangan kau lipat Tanganmu saat kita memilin lidi menjadi Bilah sapu Anakku Jangan kau pasung ragamu Pada kamar kayu seperti kala Dulu Kini kita mainkan nada- Nada ilmu pada laras-laras lagu Anakku Senandungmu pertanda bahagiamu Ada bersamaku
Kritik dan esai adalah dua jenis tulisan yang hampir sama. Keduanya sama-sama
mengungkapkan pendapat atau argumen. Namun, penulis kritik dan esai haruslah
melakukan analisis dan penilaian secara objektif terlebih dahulu agar dapat dipercaya. Kritik yang fokusnya adalah menilai karya, esai lebih mengarah pada ’cara
pandang’ seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa; tidak selalu terhadap karya.
Membandingkan Kritik dan Esai
Pengertian kritik
Kritik merupakan penilaian terhadap suatu karya secara seimbang, baik kelemahan
maupun kelebihannya. Karya yang dikritik biasanya berupa karya seni, baik karya sastra,
musik, lukis, buku, maupun film. Fokus dari kritik adalah menilai karya.
Kritik
Kritik adalah Suatu ungkapan atau tanggapan mengenai baik atau buruknya suatu tindakan
yang akan atau sudah dibuat. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 :
531 ), disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian
dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Selain itu, menurut Sutopo (2011) kritik merupakan analisis secara langsung dengan
mempertimbangkan baik buruknya suatu karya, penerangan, dan penghakiman karya.
Kritik meliputi tiga bidang, yaitu teori dan sejarah.
Esai merupakan karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari
sudut pandang pribadi penulisnya. Fokus dari esai mengarah pada cara pandang
seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa.
Perbandingan Kritik dan Esai Berdasarkan Pengetahuan yang
Disajikan
Struktur Kritik
Evaluasi: berisi pernyataan umum mengenai suatu yang akan disampaikan.
Deskripsi Teks: bagian isi teks tanggapan kritis, memuat informasi tentang data-data
dan pendapat-pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.
Penegasan Ulang: bagian terakhir teks, berisi penegasan ulang mengenai suatu yang
sudah dilakukan atau diputuskan.
Kaidah Kritik
Kalimat kompleks: kalimat yang memiliki lebih dari 2 struktur dan 2 verba.
Konjungsi: kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan struktur.
Kata Rujukan: sesuatu yang digunakan oleh penulis untuk memperkuat pernyataan
dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
Pilihan Kata: pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan sekaligus pembuatan
teks tanggapan kritis.
Ciri-ciri Kritik
Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
Memberi saran perbaikan
Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca
Jenis-jenis Kritik
Berdasarkan Penerapannya kritik dibedakan atas:
Kritik induktif adalah kritik dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di
dalam karya.
Kritik judisial adalah kritik kritik yang menganalisis dan menerangkan efek-efek
karya berdasarkan permasalahannya, oraganisasinya, teknik, serta gaya kepenulisannya. Kritik ini atas dasar standar umum tentang kehebatan dan
kebiasaan.
Kritik Impresionik adalah kritik yang berusaha menggambarkan sifat khusus
dalam sebuah karya serta mengekspresikan tanggapan kritikus yang ditimbulkan
secara langsung oleh karya tersebut.
Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Cara Kerja Kritikus
Kritik impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara subjektif
terhadap sebuah karya, di sini selera pribadi amat berperan. Padahal selera pribadi
itu berubah-ubah setiap saat sesuai dengan perkembangan kepribadian orang itu.
Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang
teguh pada ukuran-ukuran tertentu, untuk menetapkan apakah sebuah karya itu
baik atau tidak.
Kritik teknis adalah kritik yang bertujuan menunjukan kelemahan-kelemahan
tertentu dari sebuah karya agar pengarangnya dapat memperbaiki kesalahankesalahan dikemudian hari.
Prinsip-prinsip Penulisan Kritik
penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi mana ia menilai karya
sastra tersebut
penulis harus objektif dalam menilai
penulis harus menyertakan bukti dari teks yang dikritiknya
Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang
akan dikritik.
Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan
dikritisi.
Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk
mendukung penilaian yang diberikan.
Kritik yang disampaikan tidak hanya mengungkap kelemahan, tetapi harus
seimbang dengan kelebihannya.
Jika diperlukan, kritikus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung
penilaiannya.
Cara Penulisan Kritik yang Baik dan Benar
Menentukan tema atau topik yang akan ditulis atau dikritik
Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung
Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan kontra
Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema
Memulai untuk menulis kritik
Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi
Mengirimkan ke media massa cetak
Contoh Kritik Sastra
Mimpi Anak Belitung pada Novel Sang Pemimpi
Sebuah Kritik Sastra
Mimpi adalah bagian kehidupan. Tanpa mimpi kita akan kurang bersemangat untuk menjalani kehidupan. Novel Sang Pemimpi adalah sebuah novel kedua karya Andrea Hirata yang merupakan bagian tetralogi Laskar Pelangi.
Sang Pemimpi adalah judul yang tepat untuk novel ini karena memang kisah yang disajikan membuat pembaca yakin akan kekuatan mimpi. Tentunya, dengan cinta, pengorbanan, dan rahmat Tuhan, kita akan dapat mewujudkan mimpi yang kita miliki.
Tiga tokohnya, Arai, Ikal, dan Jimbron, yang digambarkan sebagai pemimpi telah menamatkan SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Dari sinilah perjuangan dan mimpi mereka dimulai.
Tidak tanggung-tanggung, Arai dan Ikal bermimpi untuk kuliah ke Perancis, sedangkan Jimbron memutuskan untuk menetap di Belitung. Demi impian tersebut, apapun mereka lakukan.
Impian Arai dan Ikal untuk kuliah di Prancis terwujud, Namun, ini barulah awal perjuangan yang sesungguhnya.
Kekuatan novel ini terdapat dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pembaca diajarkan agar menjadi orang yang senantiasa bersyukur. Walaupun di tengah kekurangan, jangan mengeluh dan selalu berusaha serta berdoa. Selain itu, dengan kekuatan mimpi, jangan pernah menyerah dan larut dalam kesedihan. Selain itu, penulis mengajarkan tentang nilai-nilai untuk patuh pada perkataan orang tua.
Dalam novel Sang Pemimpi, juga terdapat kekurangan yang dapat menjadi masukan bagi penulis. Pembaca dapat mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan karena ada penggunaan bahasa daerah dan bahasa Inggris yang tidak dijelaskan di glosarium. Sebaiknya penulis melengkapi kosakata berbahasa daerah dan asing pada glosarium sehingga pembaca tidak bingung dengan istilah-istilah tersebut. Hal yang digambarkan lewat kata-kata dari kutipan. “Lalu kami beralih menjadi part time office boy di kompleks kantor pemerintah. (hal. 69).
Pengertian Esai
Esai adalah Suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek
tertentu yang coba dinilainya. Bentuk karangan esai dapat berupa formal atau informal.
Esai sering juga disebut dengan artikel, tulisan atau komposisi. Secara umum, esai
didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen
penulis tentang suatu topik.
Struktur Esai:
Pendahuluan: struktur awal pembangun kerangka dari esai. Pendahuluan biasanya
akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan diangkat pada
keseluruhan esai.
Bagian isi: Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada
bagian ini, topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan
dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail
Penutup atau Kesimpulan: Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian
terakhir dalam menyusun sebuah esai.
Kaidah Esai
Baku
Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik
mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah,
dan penulisan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal
Ringkas
Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,
pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas
Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik
dalam kalimat maupun dalam paragraf
Denotatif
Kata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,
pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas.
Tipe-tipe Esai
Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang
dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu,
tempat rekreasi dan sebagainya.
Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini
mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan
Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak
perlu disertai dengan nama penulis.
Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan
beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat
cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi
yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagianbagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi
ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan
menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya
dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis
mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik
yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan,
dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni,
misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis
tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut
kritik sastra.
Ciri-ciri Esai
Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan
penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan
gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari
objek dan subjek yang hendak ditulis,
Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh,
namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari
pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang membedakan esai dengan jenis
karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah
pengungkapan penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
kepada pembaca.
Langkah-langkah membuat Esai
Menentukan tema yang menarik.
Melakukan research ( Penelitian ) pengumpulan bahan
Membuat outline ( garis besar)
Memberikan judul dalam esai tersebut
Memulai untuk menulis esai
Memperhatikan pemilihan kata
Contoh Esai
CANDU. Sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan keterikatan masyarakat kita pada media sosial. Semua kalangan seakan “terjerat” dalam rutinitas yang sama setiap harinya. Terlebih lagi kaum remaja. Remaja larut dalam aktivitas yang satu ini hampir sepanjang hari. Tentunya ada keasikan tersendiri sehingga remaja betah berlama-lama dalam menggunakannya. Salah satunya, sebagai wadah menuangkan berekspresinya.
Penggunaan media sosial di kalangan remaja akan memberikan dampak bagi penggunanya. Remaja yang tentunya masih dalam usia belajar, sering terganggu waktu belajarnya. Ditambah lagi, sebaran informasi melalui media sosial dapat membentuk opini di kalangan remaja. Misalnya tentang standar kecantikan di kalangan remaja perempuan. Hal lainnya yang sangat berbahaya dari media sosial adalah pornografi dan kejahatan melalui internet.
Walaupun demikian, kita tidak menampik bahwa media sosial pun memiliki dampak positif, di antaranya untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga ataupun saudara yang jauh jarak tempat tinggalnya, mendapatkan ilmu pengetahuan baru, sebagai sumber penyebaran informasi, memperluas jaringan pertemanan, dan sebagai media media promosi bisnis.
Handiyani, Seni, dkk. 2016. Buku Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia Sarana Interaksi dan
Berekspresi untuk SMA/ MA Kelas X Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya. Jakarta:
Grafindo Media Pratama.
Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X
kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya. Jakarta: Erlangga
1740 itu kapan ya? "Jaman ipong" itu kata Embah artinya jaman duluuuuu sekaliiiii karena kita ga akan pernah nyium baunya. Apalagi menerka berapa harikah meniti ke sononya. Mau tau Kaili cantiknya kaya Apa? Keizer itu ala-ala K-POP_kah? Gimana pergolakan. Perebutan kekuasaan. Intip ke https://kbm.id/ terus sematkan nick @dewicalli. Gratis kok,, 😍 sebab masih sekelumit saja. 😍😍